teacher

www.calongurublogspot.com

Minggu, 15 November 2015

TIPS MEMILIH UNIVERSITAS YANG TEPAT

KOMPAS.com — Tempat Anda menimba ilmu akan memengaruhi sebagian besar kehidupan sosial dan profesional Anda di masa depan. Jadi, jangan salah menentukan keputusan mengenai institusi pendidikan yang tepat untuk diri Anda.

Seperti dikutip dari Telegraph, ada sejumlah petunjuk untuk membantu Anda menemukan universitas yang tepat untuk melanjutkan studi. Apa saja?

1. Kegiatan akademis dan non-akademis

Ketika memilih universitas, ingatlah satu hal bahwa kuliah tak cuma soal kegiatan akademis. Perhatikan pengalaman mahasiswa di suatu universitas.

Seperti menemukan tempat kursus yang sesuai dengan minat Anda, pastikan apa yang Anda perhatikan sesuai dengan harapan Anda. Jika Anda tak menyukai lingkungan atau budaya akademis di tempat tersebut, maka berpikirlah ulang karena Anda akan berada di situ 3-4 tahun ke depan.

Fasilitas akademis dan non-akademis yang ditawarkan juga perlu diperhatikan. Ada universitas dengan fasilitas akomodasi, akademis, dan hiburan yang berada di satu area. Di sini, Anda akan menghabiskan waktu untuk segala kegiatan yang terkait dengan status Anda sebagai mahasiswa. Tentu saja, Anda akan "dipaksa" lebih fokus dengan tanggung jawab Anda sebagai mahasiswa.

Jika Anda merasa agak sumpek dengan lingkungan universitas tersebut, Anda bisa memilih universitas di kota yang heterogen, tidak hanya ramai karena keberadaan institusi pendidikan. Selain itu, ada pula universitas yang fokus menempatkan Anda dalam komunitas akademis yang lebih intim.

2. Jarak dari tempat tinggal

Jarak dari rumah atau tempat tinggal sering diabaikan dalam memilih sebuah universitas. Jika Anda memang masih ingin tinggal di rumah atau pulang pada akhir pekan, pilihlah universitas yang tidak menghabiskan ongkos terlalu banyak.

Alternatif jika Anda ingin berkuliah jauh dari rumah orangtua adalah tinggal di rumah saudara, di asrama universitas atau nge-kos. Ingat, biaya hidup sehari-hari di luar ongkos tentu akan lebih besar daripada tinggal di rumah orangtua. Namun, jangan khawatir, kampus-kampus selalu menyediakan beasiswa untuk meringankan beban mahasiswa yang berprestasi.

3. Durasi studi

Masukkan durasi studi sebagai pertimbangan dalam memilih universitas yang dituju. Anda mau lulus dalam tiga atau empat tahun? Itu akan membuat Anda mempersiapkan diri pula sejak awal berkuliah.

Setiap universitas juga memiliki batas maksimal durasi yang berbeda bagi mahasiswanya untuk menyelesaikan studi. Setiap jurusan juga memiliki kecenderungan durasi kelulusan yang berbeda. Pertimbangkan hal ini sejak awal memilih dengan banyak bertanya.

Banyak universitas yang menawarkan studi akselerasi. Gelar sarjana bisa diambil hanya dalam waktu 3 tahun. Bahkan, sejumlah universitas di Eropa menawarkan program S-1 untuk ditempuh selama 2 tahun saja.

Keuntungannya, Anda bisa menghemat biaya hidup selama kuliah, cepat lulus, dan berpeluang memperoleh pekerjaan terlebih dahulu. Namun, jalur ini membuat Anda kehilangan waktu untuk mengembangkan ide, ketertarikan, dan kehidupan sosial di masa-masa usia kuliah.

Anda juga bisa memilih model kuliah sambil bekerja. Biasanya, Anda akan memiliki beban yang lebih besar untuk menyelesaikan kuliah tepat waktu atau menempuh waktu studi yang lebih lama. Jika Anda ingin menempuh kuliah sambil bekerja, dedikasi dan disiplin yang tinggi wajib Anda miliki.

4. Kenali dengan baik

Jangan asal universitas negeri atau jangan asal kuliah. Jika Anda memutuskan ingin melanjutkan studi ke perguruan tinggi, cobalah untuk melakukan riset kecil-kecilan mengenai universitas yang Anda tuju.

Jangan sekadar percaya dengan situs web perguruan tinggi tersebut atau rekomendasi-rekomendasi. Anda bisa datang langsung ke bagian konsultasi pendidikan universitas tersebut dan bertanya pada senior atau teman yang lebih dulu berkuliah di universitas tersebut.

Jika ada, Alan Jones, seorang pengembangan profesional dari UCAS, juga menyarankan para calon mahasiswa untuk menghadiri pameran pendidikan tinggi dan bertemu dengan staf universitas yang bersangkutan. Jones menegaskan, jangan malu-malu menghubungi universitas secara langsung dan mengajukan pertanyaan kepada mereka.




1. Kegiatan akademis dan non-akademis

Ketika memilih universitas, ingatlah satu hal bahwa kuliah tak cuma soal kegiatan akademis. Perhatikan pengalaman mahasiswa di suatu universitas.

Seperti menemukan tempat kursus yang sesuai dengan minat Anda, pastikan apa yang Anda perhatikan sesuai dengan harapan Anda. Jika Anda tak menyukai lingkungan atau budaya akademis di tempat tersebut, maka berpikirlah ulang karena Anda akan berada di situ 3-4 tahun ke depan.

Fasilitas akademis dan non-akademis yang ditawarkan juga perlu diperhatikan. Ada universitas dengan fasilitas akomodasi, akademis, dan hiburan yang berada di satu area. Di sini, Anda akan menghabiskan waktu untuk segala kegiatan yang terkait dengan status Anda sebagai mahasiswa. Tentu saja, Anda akan "dipaksa" lebih fokus dengan tanggung jawab Anda sebagai mahasiswa.

Jika Anda merasa agak sumpek dengan lingkungan universitas tersebut, Anda bisa memilih universitas di kota yang heterogen, tidak hanya ramai karena keberadaan institusi pendidikan. Selain itu, ada pula universitas yang fokus menempatkan Anda dalam komunitas akademis yang lebih intim.

2. Jarak dari tempat tinggal

Jarak dari rumah atau tempat tinggal sering diabaikan dalam memilih sebuah universitas. Jika Anda memang masih ingin tinggal di rumah atau pulang pada akhir pekan, pilihlah universitas yang tidak menghabiskan ongkos terlalu banyak.

Alternatif jika Anda ingin berkuliah jauh dari rumah orangtua adalah tinggal di rumah saudara, di asrama universitas atau nge-kos. Ingat, biaya hidup sehari-hari di luar ongkos tentu akan lebih besar daripada tinggal di rumah orangtua. Namun, jangan khawatir, kampus-kampus selalu menyediakan beasiswa untuk meringankan beban mahasiswa yang berprestasi.

3. Durasi studi

Masukkan durasi studi sebagai pertimbangan dalam memilih universitas yang dituju. Anda mau lulus dalam tiga atau empat tahun? Itu akan membuat Anda mempersiapkan diri pula sejak awal berkuliah.

Setiap universitas juga memiliki batas maksimal durasi yang berbeda bagi mahasiswanya untuk menyelesaikan studi. Setiap jurusan juga memiliki kecenderungan durasi kelulusan yang berbeda. Pertimbangkan hal ini sejak awal memilih dengan banyak bertanya.

Banyak universitas yang menawarkan studi akselerasi. Gelar sarjana bisa diambil hanya dalam waktu 3 tahun. Bahkan, sejumlah universitas di Eropa menawarkan program S-1 untuk ditempuh selama 2 tahun saja.

Keuntungannya, Anda bisa menghemat biaya hidup selama kuliah, cepat lulus, dan berpeluang memperoleh pekerjaan terlebih dahulu. Namun, jalur ini membuat Anda kehilangan waktu untuk mengembangkan ide, ketertarikan, dan kehidupan sosial di masa-masa usia kuliah.

Anda juga bisa memilih model kuliah sambil bekerja. Biasanya, Anda akan memiliki beban yang lebih besar untuk menyelesaikan kuliah tepat waktu atau menempuh waktu studi yang lebih lama. Jika Anda ingin menempuh kuliah sambil bekerja, dedikasi dan disiplin yang tinggi wajib Anda miliki.

4. Kenali dengan baik

Jangan asal universitas negeri atau jangan asal kuliah. Jika Anda memutuskan ingin melanjutkan studi ke perguruan tinggi, cobalah untuk melakukan riset kecil-kecilan mengenai universitas yang Anda tuju.

Jangan sekadar percaya dengan situs web perguruan tinggi tersebut atau rekomendasi-rekomendasi. Anda bisa datang langsung ke bagian konsultasi pendidikan universitas tersebut dan bertanya pada senior atau teman yang lebih dulu berkuliah di universitas tersebut.

Jika ada, Alan Jones, seorang pengembangan profesional dari UCAS, juga menyarankan para calon mahasiswa untuk menghadiri pameran pendidikan tinggi dan bertemu dengan staf universitas yang bersangkutan. Jones menegaskan, jangan malu-malu menghubungi universitas secara langsung dan mengajukan pertanyaan kepada mereka.

Senin, 19 Oktober 2015

Contoh Apresiasi Sastra

berikut ini di sajikan beberapa sajak




Malam Teluk
malam di teluk
menyuruk kelam
dan bulan yang tinggal rusuk
padam keabuan

ratusan gagak
berteriak
terbang menuju kota

akankah nelayn kembalindari pelayaran panjng
yang sia sia? dan kembali
dengan wajah yang masai
sebelum akhirnya badai
mengatup pantai?

muara sempit
dan kapal kapal menyingkir pergi
dan gonggong anjing
mencari sisa sepi

aku berjalan pada tepi
pada batas
mencari

tak ada pelaut yang bisa datang
dan nelayan bisa kembali
aku terhempas di karang
dan luka diri

Memahami kemampuan

be thankful for what you have,you'll end up having more. if you concentrate on what you don't have ,you will never ,ever have enough. (hargailah apa yang anda miliki ,anda akan memiliki lebih lagi. jika anda focus pada apa yang tidak anda miliki,anda tidak akan pernah merasa cukup dalam hal apapun) OPRAH WINFREY


beberapa waktu lalu bibiku tampak uring uringan. dia mengeluhkan sikap anak bungsunya yang kini duduk di kelas dua SMA.Adik sepupu saya tersebut dinilai malas malasan belajar. akibatnya nilai ulangan harian jeblok. hal yang sam terjadi pada hasil ulangan tengah semester.warna tinta pada kertas ulangannya nyaris merah semua.
di sisi alin ,paman saya justru mengeluhkan tindakan bibi saya ."bibimu itu sering ngomel kalau anak anaknya mau berangka kuliah dan sekolah,"ujar paman saya. saat malam ,kata paman saya rumah seperti kapal pecah. RIBUT mulu.
penyebabnya ,bibi saya muntap (baca marah) jika anak anaknya tidak mau belajar. tidak jarang tindakan bibi saya memicu keributan "stress pokognya",tutur paman saya. di satu sisi ,bibinsaaya mengaku bersikap begitu demi kebaikan anak anaknya . tapi pandangan paman saya berbeda,anak tak perlu di bentak bentak saat hendak belajar atau ketika berangkat kuliah.
saya bias memahami kekhawatiran orang tua seperti bibiku itu. adik sepupu saya itu,yang notabene anak bungsu bibi ,memang agak kurang suka bidang scientist. dia lebih suka belajar music daripada pelajaran.
bahkan di usia 16 tahun adik sepupu saya di kabarkan sudar 3x ganti pacar. inilah yang menambah kehawatiran bibi saya. ia tak mau masa depan anaknya beantakan hanya karena sering pacaran dan main band. memang tak mudah untuk menanamkan kesadaran kepada anak yang beranjak remaja . media ,teknologi dan lingkungan bias memberikan pengaruh terhadap perilaku dan tindakan anak termasuk sikap meraka terhadap orang tua.
suatu sore aku bertanya kepada adik sepupu saya mengapa dia suka membangkang pada ibunya. alasanya karena ia suka di banding bandingkan dengan teman temanya yang lain ,apalagi mama suka ngomel kak,"katanya padaku. saya menghela nafas. adik sepupu saya tidak salah ,demikian pula bibi saya. kita memang kadang terjebak oleh keinginan yang terlampaui tinggi tanpa melihat kemampuan untuk bias menggapainya . kadang pula kita berusaha memperbandingkan kemampuan seseorang dengan orang lain. padahal jelas,kemampuan tiap orang berbeda beda,baik kemampuan akademis maupun non akademis.Bukankah begitu kawand?

Minggu, 18 Oktober 2015

Esai Apresiasi Sastra

Penulisan Karya Sastra
 
 
Menulis karya sasta tidak sama dengan menulis karya ilmu social atau karya jurnalistik. ketiga tiganya mungkin menggarap masalah yang sama,yakni kehidupan social. bahkan mungkin ketiga tiganya menghendaki hal yang sama,yakni pemerian realitas social. akan tetapi ,orientasi penulisan tidak sma ,dan itulah yang menandai perbedaanya. tulisan ilmu social berorientasi pada teori. tulisan jurnalistik berorientasi pada ilmu factual,sedangkan karya sastra berorientasi pada pemerian dunia alternative. dari orientasi pemerian tersebut ,ketiga macam karya tulis tersebut di harapkan dapat menjelaskan kehidupan social.
Ketiga macam orientasi tersebut melahirkan kaidah dan ukuran yang berbeda dalam menilai baik atau buruk suatu karya tulis . suatu laporan penelitian ilmu social di anggap baik bila ia mencerminkan penggalian data yang terpercaya,kategori yang tajam ,pemerian hipotesis yang jelas ,penyimpulan teori yang meyakinkan dan kukuh. Oleh karena itu ,penulisan karya seperti ini tidak bias lain mesti lugas dan jelas ,tanpa kembang kembang atau metafora yang tak perlu . meskipun begitu ,tidak berari bahwa tulisan harus kering kerontang dan bebas metafora. karya clitford geerts ,umpamanya ,menunjukan bahwa tukisan karya ilmu social tidak bebas dari metafora ,sedangkan laporan jurnalistik dapat di anggap baik bila laporan itu menyajikan informasi factual yang berimbang,analisis yang tajam tentang informasi itu,serta penarikan kesimpulan yang menyakinkan dari analisis itu. bahasa penulisannya dapat lebih sugestif karena ia tidak do bingkai oleh orientasi ketat. dan karya sasta (cerpen ,novel,atau roman miasalnya) yang di anggap baik adalah karya sastra yang sanggup menyajikan berbagai kemungkinan penafsiran tentang kehidupan.
Dari perbandingan di atas jelaslah karya sastra tidak harus di bingkai oleh suatu kaidah teori yang ketat dan tidak seharusnya memerikan kehidupan secara harfiah. karya sastra menafsirkan kehidupan dengan menciptakan dunia alternative dan memerikannya dalam bahasa pilihan yang khas . burung burung mayar karya H.B Mangunwijaya adalah contoh karya sastra yang berhasil memenuhi persyaratan tersebut.
karya sastra yang berhasil mengajak kita untuk mempertimbangkan dan merenungkan berbagai kemungkinan yang terdapat dalam kehidupan yang rumit ini. ia memberikan wisdom  baru dalam memahami makna kehidupan bermasyarakat,sedangkan karya sastra yang bukan atau belum sastra meminta kita untuk memberikan konfirmasi terhadap suatu liputa harfiah tentang kehidupan . ia memberikan kita hiburan karena pengamatan kita yang harfiah terhadap kehidupan diperkuat oleh karya karya itu. jelas karya  bukan atau belum sastra yang baik ada fungsinya sendiri yang positif dalam kehidupan kita.

to be continued:)

Kedatangan Boboiboy Daun [Terbaru]


2015 Volkswagen GTI first drive | Consumer Reports

www.youtube.com

EPISOD TERBARU! BoBoiBoy Episod 19: Kejutan BoBoiBoy Air