be thankful for what you have,you'll end up having more. if you concentrate on what you don't have ,you will never ,ever have enough. (hargailah apa yang anda miliki ,anda akan memiliki lebih lagi. jika anda focus pada apa yang tidak anda miliki,anda tidak akan pernah merasa cukup dalam hal apapun) OPRAH WINFREY
beberapa waktu lalu bibiku tampak uring uringan. dia mengeluhkan sikap anak bungsunya yang kini duduk di kelas dua SMA.Adik sepupu saya tersebut dinilai malas malasan belajar. akibatnya nilai ulangan harian jeblok. hal yang sam terjadi pada hasil ulangan tengah semester.warna tinta pada kertas ulangannya nyaris merah semua.
di sisi alin ,paman saya justru mengeluhkan tindakan bibi saya ."bibimu itu sering ngomel kalau anak anaknya mau berangka kuliah dan sekolah,"ujar paman saya. saat malam ,kata paman saya rumah seperti kapal pecah. RIBUT mulu.
penyebabnya ,bibi saya muntap (baca marah) jika anak anaknya tidak mau belajar. tidak jarang tindakan bibi saya memicu keributan "stress pokognya",tutur paman saya. di satu sisi ,bibinsaaya mengaku bersikap begitu demi kebaikan anak anaknya . tapi pandangan paman saya berbeda,anak tak perlu di bentak bentak saat hendak belajar atau ketika berangkat kuliah.
saya bias memahami kekhawatiran orang tua seperti bibiku itu. adik sepupu saya itu,yang notabene anak bungsu bibi ,memang agak kurang suka bidang scientist. dia lebih suka belajar music daripada pelajaran.
bahkan di usia 16 tahun adik sepupu saya di kabarkan sudar 3x ganti pacar. inilah yang menambah kehawatiran bibi saya. ia tak mau masa depan anaknya beantakan hanya karena sering pacaran dan main band. memang tak mudah untuk menanamkan kesadaran kepada anak yang beranjak remaja . media ,teknologi dan lingkungan bias memberikan pengaruh terhadap perilaku dan tindakan anak termasuk sikap meraka terhadap orang tua.
suatu sore aku bertanya kepada adik sepupu saya mengapa dia suka membangkang pada ibunya. alasanya karena ia suka di banding bandingkan dengan teman temanya yang lain ,apalagi mama suka ngomel kak,"katanya padaku. saya menghela nafas. adik sepupu saya tidak salah ,demikian pula bibi saya. kita memang kadang terjebak oleh keinginan yang terlampaui tinggi tanpa melihat kemampuan untuk bias menggapainya . kadang pula kita berusaha memperbandingkan kemampuan seseorang dengan orang lain. padahal jelas,kemampuan tiap orang berbeda beda,baik kemampuan akademis maupun non akademis.Bukankah begitu kawand?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar